Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PKS Jawa Tengah Gelar Dzikir dan Istighotsah Untuk Negeri Di Masa Pandemi


Ikuti Istighatsah Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Jawa Tengah dalam rangka perbaikan kondisi dalam negeri (tanah air). 

Dzikir dan istighatsah insyaAllah akan dilaksanakan pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 10 Oktober 2020
Pukul : 19.30 WIB  s.d selesai
Tempat : Youtube PKS JAWA TENGAH

Dzikir dan Istighatsah juga bisa dilakukan pribadi oleh masing masing personal simpatisan dan kader PKS atau bersama keluarga, unit pembinaan PKS serta struktur PKS dari ranting hingga pusat dengan mengikuti tata cara atau petunjuk serta bacaan yang sudah disusun oleh Dewan Syariah Pusat Partai Keadilan Sejahtera. 

BAYAN 
DEWAN SYARIAH PUSAT 
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 
NOMOR : 82/B/DSP-PKS/1442 
TENTANG SERUAN ISTIGHATSAH NASIONAL

Pendahuluan

Saat ini berbagai situasi dan kondisi yang terjadi di tanah air berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Hal itu ditandai dengan beberapa indikasi sebagai berikut: 
  1. Jumlah korban yang terinfeksi dan meninggal dunia akibat covid-19 dari hari ke hari semakin meningkat. Bahkan pilkada serentak yang diadakan di sejumlah propinsi, kabupaten, dan kota diperkirakan oleh sebagian pengamat akan menjadi“bom klaster baru positif corona” 
  2. Keamanan dan keselamatan para dai, ulama, dan tokoh agama semakin terancam. 
  3. Kondisi politik yang semakin memburuk dengan diberikannya angin segar dan ruang gerak yang lebih leluasa kepada ideologi komunis. Hal itu ditandai dengan jumlah kedatangan TKA Cina, produk impor dari Cina, dan jumlah keturunan PKI yang sangat besar yang kemudian disertai dengan munculnya RUU HIP dll. 
  4. Kondisi ekonomi yang semakin sulit dan berat ditandai dengan anjloknya penerimaan APBN sehingga mengarah kepada resesi. 
  5. Kondisi pendidikan dengan sistem belajar online yang semakin tidak menentu sehingga dikhawatirkan akan lahir generasi yang tidak berkualitas. 
Dalam kondisi yang sulit dan sangat mengkhawatirkan tersebut, tentu pertolongan dan bantuan ilahi sangat dibutuhkan. Di samping ikhtiar dan usaha manusiawi, zikir, doa, ibadah, dan munajat yang intens harus dilakukan. Istighatsah dalam pengertian meminta pertolongan kepada Allah dalam situasi semacam ini mutlak menjadi satu kebutuhan. Hendaknya istighatsah tersebut dilakukan bersama-sama secara kolektif dan dalam skala nasional. 

Landasan Istighosah

“Jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagimu, tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hambahamba-Nya. Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Yunus: 107)

“(Ingatlah wahai Muhammad), ketika kamu memohon pertolongan (melakukan istighatsah) kepada Tuhanmu lalu Dia mengabulkan permohonanmu.” (QS Al-Anfal:9)

Imam Muslim meriwayatkan dari Umar Ibnu al- Khaththab ra bahwa pada hari perang Badar Rasulullah saw melihat kepada kaum musyrikin yang berjumlah seribu orang, sementara jumlah sahabat beliau (pasukan Islam) hanya sekitar 319 orang. Maka Nabi saw menghadap ke kiblat sambil mengangkat kedua tangan beliau dan berdoa: 

“Ya Allah, penuhilah apa yang Engkau janjikan padaku, penuhilah apa yang Engkau janjikan padaku! Ya Allah, jika Engkau membinasakan kelompok umat Islam ini, Engkau tidak disembah lagi di bumi.” Beliau terus berdoa sambil mengulurkan tangannya sehingga sorbannya terjatuh dari bahunya. Abu Bakar ra, mendatangi beliau dan mengambil sorban tersebut kemudian meletakkan di bahu beliau lalu berdiri di hadapannya dan berkata, “Cukuplah permohonanmu kepada Tuhanmu, karena sesungguhnya Dia akan memenuhi janji-Nya untukmu.” 

Tujuan Istighatsah

"(Ingatlah wahai Muhammad), ketika kamu memohon pertolongan (melakukan istighatsah) kepada Tuhanmu lalu Dia mengabulkan permohonanmu: “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut”. Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya.  Kemenangan itu tidak lain hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS al-Anfal: 9-10). 

Dari ayat di atas, dapat dipahami bahwa tujuan istighatsah adalah: (1) agar Allah mengabulkan permohonan dan memberikan bantuan; (2) untuk membangkitkan optimisme dengan adanya busyra atau kabar gembira; (3) guna mendatangkan ketenangan (ithmi’nan). 

File rujukan Doa dan Tata Cara Istighsah bisa diunduh di sini