Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KH Zuber Safawi : Bersabarlah Kawan


PKS TEMBALANG - Bersyukur adalah separuh  dari  agama dan separuhnya lagi adalah sabar. Sabar adalah kemampuan menahan diri, dalam hal perintah perintah Allah, dalam rangka mendapatkan ridho dari Allah SWT.

Menurut DR Yusuf Qordhowi, sabar itu ada dua macam. Yang pertama bersifat fisik seperti menanggung beban yang berat, menanggung pukulan yang berat, sakit yang kronis dan luka-luka yang menyakitkan. Sedangkan yang kedua adalah kesabaran moral (ash-shobru Nafsi). 

Bentuk kesabaran nonfisik ini beraneka macam. Jika ia berbentuk sabar menahan dari syahwat perut dan kemaluan disebut iffah. Jika berbentuk sabar terhadap sesuatu yang tidak disukai, orang menamakan dengan berbagai istilah. Mari kita uraikan berbagai sudut pandang mengartikan kata sabar.

Jika dalam musibah secara singkat sabar kebalikannya keluh kesah. Sabar dalam kondisi berkecukupan disebut pengendalian nafsu, kebalikannya adalah sombong. Sabar di dalam peperangan disebut syaja’ah (berani), kebalikannya Al jubnu (pengecut). Sabar dalam mengekang kemarahan disebut lemah lembut (Al hilmu), kebalikannya disebut tandzammur (emosional). Sabar dalam menghadapi bencana zaman yang menyedihkan disebut lapang dada, kebalikannya sempit dada. Sabar dalam perkataan atau menyimpan perkataan disebut kitmanus-sirr. Sabar dari berlebihan disebut zuhud kebalikannya alhirshu (serakah). Sabar terhadap bagian yang tidak banyak disebut qana’ah kebalikannya tamak.

Sabar selalu mengiringi kita dalam setiap kehidupan, karena hampir disetiap kehidupan ada ujian yang selalu dihadapkan pada manusia, mulai dari ujian yang paling ringan sampai ujian yang paling berat. Setiap manusia pasti akan diuji dengan ujian yang berbeda beda. Ujian  itu akan  disesuaikan dengan kualitas seseorang. Terkadang, seseorang mampu menghadapi ujian tertentu ada pula yang tak mampu. Perbedaan sikap manusia pada ujian yang dihadapinya disebabkan karena modal iman seseorang. Orang yang berimanpun berbeda beda,  maka yang yang paling berat ujiannya adalah dari kalangan para nabi kemudian para ulama dan seterusnya.

Kalimat sabar banyak sekali terdapat didalam AlQur’an, di antaranya seperti:

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱصۡبِرُوا۟ وَصَابِرُوا۟ وَرَابِطُوا۟ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ

Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.[Surat Ali 'Imran 200]

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan orang orang mukmin untuk bersabar dan terus meningkatkan kesabaran sampai pada puncaknya, dan kemudian diteruskan untuk ribath dan taqwa pada Allah agar kita beruntung. Kebetulan ayat ini adalah ayat tentang peperangan yang sangat membutuhkan kesabaran yang luar biasa. 

Mengapa demikian? Karena dalam peperangan terdapat banyak ancaman serta tawaran tawaran yang menggiurkan bagi oknum oknum tertentu tapi membahayakan bagi pasukan seluruh anggota pasukan. Karenanya, diperlukan dari setiap anggota pasukan untuk sabar, tetap mengikuti komando dari pimpinan. 

Begitu pula sabar terhadap ujian yang menakutkan, ujian kelaparan serta beberapa ujian yang mengenai kekurangan makanan maupun buah buahan dan lain lainya seperti di isyaratkan oleh Allah dalam ayat berikut

وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَیۡءࣲ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصࣲ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَ ٰ⁠لِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَ ٰ⁠تِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِینَ

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar [Surat Al-Baqarah 155]

Sabar juga diartikan sebagai kekuatan modal untuk bisa bertahan dalam menghadapi ujian ejekan oranh lain, terutama dari musuh musuh Allah. Karena Allah pun sudah mengisyaratkan hal seperti itu pasti akan diujikan pada manusia. Dan barangsiapa yang dapat bersabar dan bertaqwa maka ia akan mampu bertahan di jalan Allah.

Sabar juga terkadang bermakna kekuatan yang menjadi sarana bagi manusia dalam memohon pertolongan pada Allah sebagaimana disebut Allah pada ayat berikut ini:

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱسۡتَعِینُوا۟ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّـٰبِرِینَ

Wahai orang yang beriman jadikan shabar dan sholat untuk memperoleh pertolongan sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar [Surat Al-Baqarah 153]

Coba  perhatikan ayat tersebut. Ayat tersebut memberikan pengertian bahwa arti sabar adalah kita tidak boleh putus asa dalam meminta pertolongan Allah SWT

۞ لَتُبۡلَوُنَّ فِیۤ أَمۡوَ ٰ⁠لِكُمۡ وَأَنفُسِكُمۡ وَلَتَسۡمَعُنَّ مِنَ ٱلَّذِینَ أُوتُوا۟ ٱلۡكِتَـٰبَ مِن قَبۡلِكُمۡ وَمِنَ ٱلَّذِینَ أَشۡرَكُوۤا۟ أَذࣰى كَثِیرࣰاۚ وَإِن تَصۡبِرُوا۟ وَتَتَّقُوا۟ فَإِنَّ ذَ ٰ⁠لِكَ مِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ

Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan. [Surat Ali 'Imran 186]

Salah satu bentuk sabar dapat dilihat dari cara manusia menyikapi musibah yang diujikan padanya. Seperti firman Allah dalam surah Al-Baqarah:

 (ٱلَّذِینَ إِذَاۤ أَصَـٰبَتۡهُم مُّصِیبَةࣱ قَالُوۤا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّاۤ إِلَیۡهِ رَ ٰ⁠جِعُونَ)

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" [Surat Al-Baqarah 156]

Allah memberikan jalan bagaimana kita menyikapi musibah yg terjadi, salah satunya adalah dengan mengucap innalilillahi wainna ilaihi rojiun. Kata tersebut bukan hanya untuk merespon jika ada orang yg meninggal saja. Sejatinya, kata tersebut diucapkan untuk merespon setiap musibah yg terjadi

Ayat-ayat semacam ini banyak ditemukan dalam AlQuran. Mari kira lebih rajin mengkaji ayat ayat tersebut agar bisa lebih memaknai sabar dalam kehidupan sehari-hari.

Semarang,  September 2020/ Zuber Safawi, S.Hi