Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Agar Schooling From Home Menyenangkan - Materi Kulwap RKI Tembalang


Agar Schooling From Home Menyenangkan, sebuah materi yang diangkat oleh Rumah Keluarga Indosesia (RKI) Kecamatan Tembalang dan PKS Tembalang dalam mensikapi aktifitas belajar mengajar anak yang dilakukan di rumah. Wabah Covid 19 membuat semua instansi sekolah meliburkan murid-muridnya, tetapi bisa dibilang tidak seratus persen libur, hanya mengganti tempat belajar-mengajar dirumah masing-masing.

Sebelumnya mungkin sudah banyak yang mengamati perilaku netizen kita terkait pelaksanaan pembelajaran  selama wabah covid ini masih berlangsung.  Ada yang pro dan ada yang kontra, tidak sedikit juga yang mengkritik dengan keras karena ada sekolah yang dirasa malah membebani anak-anak dengan tugas yang seabreg selama di rumah. Tak sedikit juga para ibu yang keteteran dalam melaksanakan tugas bimbingan pelajaran sekolah ananda di rumah ditengah aktifitasnya bekerja atau menjadi ibu rumah tangga. Alhasil tak sedikit pula yang tidak melaporkan aktivitas pendamingan secara online ke grup kelas anaknya.

Dari sudut pandang tersebut, sepertinya perlu dilakukan diskusi dan pencerdasan terkait belajar mengajar di rumah agar lebih menyenangkan dan tidak menjadikan beban, baik untuk si anak ataupun si orangtua. Karena tidak boleh mengumpulkan masa, maka kegiatan ini dilakukan melalui diskusi grup di aplikasi whatsapp dengan menghadirkan pembicara praktisi homeschooling untuk anak-anaknya yaitu Yuria Pratiwhi Cleopatra (Teh Patra). Acara tersebut diberinama Kulwap (Kuliah Whatspp) - Agar Schooling From Home Menyenangkan.

Kulwap ini diadakan hari rabu 1 April 2020 pukul 13.00. Peserta yang tergabung dalam grup WA kulwap sejumlah 177 peserta. Dari 177 peserta tersebut ada peserta yang berasal dari Mesir sejumlah 5 peserta, dari Malaysia sejumlah 1 peserta dan 1 orang Amerika.


Langsung saja, berikut rangkuman materi kuliah whatsapp yang diadakan ole RKI Tembalang bekerjasama dengan DPC PKS Tembalang.

Bismillahirrahmaanirrahiim

Anak adalah amanah sekaligus karunia Allah yang sangat patut kita syukuri. Anak adalah penyambung cita-cita dan tumpuan harapan kedua orangtua. Setiap kita tentu berharap dikaruniai putra-putri yang bisa menjadi penyejuk mata, pelipur lara dan penentram jiwa. 

Namun adakalanya orangtua menghadapi kesulitan saat mendidik anak. Berbagai ulah mereka membuat orangtua menjadi emosi dan kehilangan kesabaran. Tak jarang orangtua mati gaya menghadapi anak-anak, tak tahu harus berbuat apa bersama mereka.

Hal ini membuat orangtua merasa gagal dan serba salah, dan tak mampu menjadi orangtua yang baik bagi anak-anaknya.

Mendidik anak semestinya menjadi aktivitas yang menyenangkan. Orangtua punya alasan bermain dan bersantai bersama anak-anak, tertawa, mengendurkan pikiran dari aktivitas sehari-hari yang menyita energi. Namun seringkali komunikasi yang terjadi antara anak dan orangtua kurang lancar, sehingga orangtua tidak bisa memahami putra putrinya.

Pada dasarnya, setiap anak akan mudah diasuh dan dikendalikan jika orangtua mampu memenuhi seluruh kebutuhannya. Ada tiga aspek kebutuhan yang perlu dipenuhi oleh orangtua. Jika salah satunya tidak terpenuhi, maka kesulitan pasti akan kita hadapi.

Tiga Aspek Kebutuhan yang Perlu Dipenuhi oleh Orangtua


1. Kebutuhan fisik

Ini adalah kebutuhan dasar setiap anak. Anak akan rewel dan menyulitkan kalau ada masalah dengan fisiknya. Kalau bayi mungkin dia tidak nyaman karena popoknya basah dan kotor, kedinginan, kepanasan, lapar, haus, digigit serangga, tidak enak perut, pegal karena salah posisi tidur, terkena virus, demam, hidung tersumbat, gatal, dll. Anak yang sudah agak besar mungkin terganggu saat tumbuh gigi, memasukkan kuman ke mulutnya hingga sakit perut, lapar, haus, ngantuk, dll. Biasanya yang paling sulit menghadapi batita, karena mereka belum bisa mengkomunikasikan apa yang mereka rasakan.

Anak besar mungkin akan mengeluh panas, pusing, lapar, lemas, dingin, lelah, jika kebutuhan fisiknya tidak terpenuhi. Untuk anak yang lebih besar bisa diajak diskusi, bagaimana mensiasati ketidaknyamanan fisik selama masa social distancing. Mungkin perlu mengatur ulang perabot rumah tangga agar ruangan lebih lapang dan leluasa untuk digunakan bersama. Menyimpan barang-barang yang tidak diperlukan dan memberi ruang lebih untuk anak berkreasi tanpa rasa khawatir. 

Kebutuhan gizi anak pun sangat penting kita perhatikan, khususnya di masa seperti ini. Anak yang kekurangan zat gizi akan rentan terhadap penyakit. Anak sakit pasti rewel. Kita saja kalau sakit pasti merasa tidak nyaman. Karena itu pastikan kebutuhan gizi anak selalu terpenuhi. Anak gemuk belum tentu cukup gizi. Setidaknya selama tiga bulan ke depan kita mesti berikhtiar agar anak-anak benar-benar terhindar dari segala penyakit baik ringan ataupun berat. Jika mulai ada gangguan kesehatan, segera tangani agar tak sampai berlarut. Jika dia masih sering terpapar penyakit, mungkin ada zat gizi tertentu yang belum terpenuhi.

Biasakan menyediakan berbagai jenis makanan di rumah dengan berbagai jenis zat gizi seimbang, sehingga saat anak menolak satu jenis makanan, bisa kita tawarkan jenis makanan yang lain.

2. Kebutuhan ruhiyah/psikologi

Kadangkala secara fisik tidak ada yang mengganggu anak, namun mereka masih menyulitkan kita dengan rengekan dan amukan. Maka kita perlu memahami kebutuhan ruhiyah/psikologisnya. Seringkali anak menangis jika merasa kurang perhatian. Mungkin kita sedang sibuk dengan gadget, dengan adik kecil, dengan aktivitas lain. Tidak mungkin meminta anak memahami hal ini. Bagaimanapun, kita yang dewasa, bukan mereka. Maka prioritas kita adah memberikan ketenangan dan kenyamanan pada anak-anak. 

Jika mereka minta perhatian, letakkan dulu seluruh aktivitas kita, dan berikan perhatian penuh pada mereka. Jangan khawatir kita tidak sempat melakukan banyak hal, karena setelah anak yakin kita memperhatikan mereka, anak juga tidak akan terus menerus meminta perhatian kita.

Di masa seperti ini, ketenangan dan kebahagiaan anak sangat berarti untuk meningkatkan imunitas mereka. Pastikan kita bisa menentukan prioritas pekerjaan, agar tidak sampai mengganggu psikologis anak. Komunikasikan dengan keluarga kesulitan yang dihadapi dan ajak mereka menjadi bagian dari solusi. Rapat keluarga bisa mulai dirutinkan sepekan sekali untuk menciptakan kekompakan dan suasana hangat dalam keluarga. 

3. Kebutuhan akal, skill dan ilmu

Seringkali anak rewel jika tidak mampu melakukan suatu hal. Anak mungkin kesal jika tidak mampu menumpuk balok, memasang puzzle, menyendok nasi, meraih sesuatu yang tinggi. Kita bisa memotivasi mereka untuk terus berusaha, menawarkan bantuan dan alternatif metode. Tapi seringkali anak tidak memilki seseorang untuk membantu. Saat bermain, tidak ada orang dewasa yang peduli. Saat mengalami kesulitan, tidak ada tempat bertanya. Dengan pengalaman dan wawasan mereka yang sangat terbatas, mereka pun menjadi putus asa. Ini menjadi cikal bakal sikap mudah menyerah, enggan mencoba dan malas berusaha. Karena merasa tidak bisa.

Baca juga : Q & A Kulwap Agar Schooling From Home Menyenangkan RKI Tembalang bersama Teh Patra 

Menjadi tanggungjawab kita untuk memastikan anak mencapai seluruh tugas perkembangan sesuai usianya. Anak Anak yang terlambat mencapainya akan mengalami kesulitan di kemudian hari. Misalnya anak yang belum bisa membaca saat usia 8 tahun, tentu akan mengalami kesulitan di sekolahnya. 

Anak yang belum bisa naik tangga pada usia 3 tahun mungkin akan ditinggal teman-temannya. Anak yang belum bisa bicara pada usia tiga tahun mungkin akan ditertawakan lingkungannya. Anak yang selalu tertinggal saat lari, mungkin akan merasa minder dari teman-temannya.

Mendidik anak berkarakter kuat tentu membutuhkan kesabaran, ketekunan dan disiplin. Anak tidak tiba-tiba saja bisa menguasai berbagai hal. Hujan turun dari langit pun ada sebab-sebabnya.

Memberi stimulasi berupa wawasan kognitif agar pengetahuan anak terus bertambah dapat dilakukan dengan membacakan buku, mengajak untuk memperhatikan alam sekitar, mengunjungi berbagai tempat, dll.

Memberi stimulasi motorik agar anak tumbuh menjadi anak yang tangkas dan kuat, memiliki sistem koordinasi yang baik agar bisa bermain dengan baik bisa dilakukan dengan memberinya mainan edukatif, balok susun, puzzle,mengajak lari, melatih bersepeda, atau menggunakan alat yang tersedia di sekitar rumah seperti menyusun gelas air mineral, memukul panci, memutar air, meremas beras, berjalan pada garis ubin, bermain pasir, dll.

Setelah memahami ketiga aspek kebutuhan anak, maka orangtua dapat merancang aktivitas terkait dengan pemenuhan kebutuhan tersebut. Untuk anak berusia balita, model free style lebih diprioritaskan. Mereka belum paham tentang waktu, karenanya belum bisa mengikuti jadwal. Mereka juga belum bisa mengendalikan dirinya sendiri, sehingga tingkah lakunya kebanyakan spontan. 

Pada intinya aktivitas yang kita lakukan adalah untuk memenuhi kebutuhan di tiga aspek tsb. Jika ada program sekolah yang harus dikerjakan di rumah, orangtua bisa membantu memfasilitasi anak membuatkan jadwal, perencanaan, support system agar anak tidak kebingungan mesti mulai dari mana. Duduk bersama merencakan strategi juga bisa menjadi sarana yang efektif. 

Jika tidak ada proyek dari sekolah, maka orangtua bisa mengajak anak merancang sendiri atau liburannya. Saat ini orangtua banyak terbantu dengan informasi dan teknologi, sehingga banyak cara bisa didapat untuk beraktivitas bersama anak. Ini adalah kesempatan emas bagi orangtua untuk mendidik dan mengajar anak. Semua situasi, kondisi bisa menjadi sarana belajar dan beraktivitas anak-anak. Anak bisa memanfaatkan lingkungan dimanapun, kapanpun untuk melakukan berbagai hal yang menyenangkan dan positif. 

Bebas disini bukan berarti tanpa batas. Yang bebas itu adalah aktivitas anaknya. Sementara bingkainya yaitu tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, sudah ditetapkan oleh orangtua sesuai aturan Allah ta’ala. 

Pastikan ini menjadi saat-saat paling indah dan menyenangkan yang akan dikenang anak sepanjang usianya.
---------------------------------

Selain menjadi pengisi di kulwap RKI Tembalang, teh Patra juga mengisi kulwap yang diadakan oleh RKI Kecamatan lain yang ada lingkup kota Semarang. Berikut list Kulwap "Homeshooling di masa Swakarantina" oleh Teh Patra (Praktisi Homeshooling, Penulis buku)
1. Gajah Mungkur, PIC @⁨Bunda Lia⁩
2. Gunungpati PIC Bu @⁨Suci Nabila Catering⁩
3. Pedurungan, PIC Bu @⁨Aisy_ummuzafran⁩
4 semut L, PIC BU Riyani
5. Sembar : PIC Bu Dian mariani,  0821 3339 3325,
6.  Semsel PIC Bu Eliana_081360738836
7. Banyumanik PIC  Novi Haris, 085200386615
8. Ngaliyan PIC Bu Ika Sari Yuliana_081901874081
9 semtim PIC Bu Nur Afifah,085740118803
10. Candisari, PIC Bu inaz Nazula (mbak Lala), 083838917178

Jadi yang belum berkesempatan ikut kulwap RKI Tembalang bisa menghubungi PIC RKI kecamatan lainnya untuk jadwal lengkapnya.

Nah demikianlah ringkasan materi tentang homeschooling yang disampaikan oleh teh patra dalam kulwap yang diselenggarakan oleh RKI Tembalang. Jika arikel yang berjudul Agar Schooling From Home Menyenangkan ini dirasa bermanfaat silakan disebarluaskan, agar yang lain juga bisa mendaptkan manfaat atau ilmunya.

Ikuti media sosial DPC PKS Tembalang. Silakan like dan atau follow ;
1. Twitter DPC PKS Tembalang
2. Instagram PKS Tembalang
3. Blog PKS Tembalang 
4. Facebook PKS Tembalang