Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Q & A Kulwap Agar Schooling From Home Menyenangkan RKI Tembalang bersama Teh Patra




Antusiasme yang tinggi dari peserta kulwap dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan peserta. Tapi karena keterbatasan pelaksanaan kulwap, maka penanya pun dibatasi. Berikut rangkuman pertanyaan dan jawaban pada sesi kulwap Agar Schooling From Home Menyenangkan RKI Tembalang bersama Teh Patra

Baca juga : Agar Schooling From Home Menyenangkan - Materi Kulwap RKI Tembalang

Pertanyaan 1
Yuanita

1. Bagaimana awal teh Patra memutuskan untuk HS?
2. Kurikulum apa yang dipakai?
3. Sejak usia berapa anak bisa dimulai untuk HS?
4. Adakah sekolah orang tua untuk HS (membuat kurikulum misalnya)
5. Bagaimana membagi waktu untuk 3 anak HS?
Terima kasih 😊

Jawaban:

1. Dulu kami memutuskan HS dalam rapat keluarga. Jadi setiap anggota keluarga diminta memaparkan visi misi mereka, keinginan mereka 5 tahun mendatang, apa yang ingin dicapai dan dipelajari. Setelah didiskusikan, ternyata cukup sulit mencapainya dengan lamanya jadwal sekolah dan perjalanan pulang pergi. Maka kami memutuskan untuk mencoba HS



2. Kurikulumnya disesuaikan untuk setiap anak. Kurikulum standar diknas jadi dasar yang harus dikuasai. Selebihnya sesuai passion bakat minat dan jalur yang ingin ditempuh masing-masing.
Misalnya untuk masuk ITB, berarti kurikulum mengikuti standar UTBK.
Untuk masuk univ luar negeri, kurikulum mengikuti standar SAT dll

3. Anak bisa mulai HS sejak usia sekolah. Hanya sekolahnya di rumah ☺

4. Saya kurang tahu ttg ini

5. Dalam HS biasanya pembelajaran lebih singkat karena anaknya sedikit. Jadi membagi waktunya pun jauh lebih mudah.
Misalnya dalam satu sesi pelajaran 45 menit, saya mulai dengan anak pertama pembelajran 10 menit, sementara anak kedua dan ketiga mengerjakan latihan atau membaca. Lalu gantian menjelaskan ke anak kedua, dst

Tanggapan:
Terima kasih teh penjelasannya.. Usia sekolah itu kalau formal SD berarti ya teh. Bagaimana menanyakan cita2 benerannya? Kadang kan jawabnya msh suka ikut2an misal mau jadi dokter, polisi, dsb
Jawaban:
Biasanya untuk anak yang masih kecil masih diberikan stimulus pelajaran wajib saja, mencakup 3 aspek yang dijelaskan di materi awal.
Untuk kognitif bisa diberikan materi dasar wajib : matematika, sains, bahasa Indonesia dan bahasa asing sehari2.

Pertanyaan 2
1. Bagaimana cara memanage diri agar bisa membagi antara melakukan pekerjaan rumah,menghandle anak2 yg masih balita,dan pendampingan anak2 yang sudah sekolah selama SFH?
2. Apakah tugas2 SFH dr sekolah bisa disamakan dengan Home Schooling?

Jazaakillah khoir teh Patra dan mom momod soliha...
Jawaban:
2. Di masa seperti ini, kita butuh strategi yang tepat agar semua berjalan dengan baik. Keuntungannya, semua anak berada di rumah sehingga waktu belajar bisa dilakukan di rumah saja, tidak menghabiskan waktu untuk pergi keluar,dll.

Pada dasarnya kondisi yang ada pun bisa menjadi bahan pelajaran, termasuk pelajaran memanage waktu bagi anak (dan juga ortu)

Yang paling mudah, pekerjaan rumah bisa diprioritaskan yang urgen saja dan dilakukan saat balita tidur (malam hari, subuh atau siang). Menyiapkan masakan, mencuci, menyapu dan  mengepel.

Pendampingan bisa dilakukan sambil beraktivitas sambil mengasuh balita. Biasanya saya mengajar anak2 besar sambil mengasuh adiknya 😁.

Anak yang lebih besar bisa diajak bekerja sama untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Buat kesepakatan tugas apa yang bisa didelegasikan. Tentunya dengan standar yang diturunkan agar mereka mampu mengerjakannya ☺.

2. Homeschooling itu proses belajar yang tidak melibatkan sekolah formal. Jadi tugas sekolah itu sekolah formal saja, hanya dikerjakan di rumah

Pertanyaan #3
Ibu Ayesha - Tembalang

Terkait dg masa swakarantina sekarang, anak-anak yang biasa sekolah sekarang memindahkan sekolah ke rumah. Banyak orang tua yang belum terbiasa belajar bersama anak. Anak pun biasanya lebih manja ke orang tua. 

Pertanyaan saya :
1. Bagaimana caranya agar anak tidak bosen dan bete belajar di rumah. Adakah trik & tips khusus agar bisa sabar selama belajar di rumah. Biasanya kan anak-anak lebih manja ke ibunya

Sekian teh, Terimakasih 😊🙏

Jawaban:
Sebetulnya anak lebih betah belajar di rumah. Lebih bebas dan  flexible. Bisa sambil makan, lesehan, guling-guling 😆.

Ikuti media sosial DPC PKS Tembalang. Silakan like dan atau follow ;
1. Twitter DPC PKS Tembalang
2. Instagram PKS Tembalang
3. Blog PKS Tembalang 
4. Facebook PKS Tembalang