Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KH Zuber Safawi : Kejarlah Akhiratmu, Kamu Akan Dapati Keduanya



Pada sebuah tabligh, seorang ustad menggelengkan kepalanya. Tanda ketidak setujuannya terhadap iklan sebuah media yang mengatakan bahwa beli satu obat nyamuk berpeluang mendapatkan hadiah mobil, atau sejumlah kendaraan bermotor. Respon masyarakat ternyata luar biasa. Begitu juga iklan bank yang menawarkan hadiah emas batangan, uang puluhan juta sampai rumah maupun mobil mewahpun ditawarkan ke orang yang mau menggunakan kartu kredit dari bank tersebut. Hal tersebut juga mendapatkan respon yang luar biasa.

Begitu menggodakah dunia, seolah olah merekalah yang paling berpeluang mendapatkannya. Begitu percayanya masyarakat dengan rayuan tersebut, apakah manusia tersebut menganggap dunia itu dekat? Hingga membuat mereka lupa infaq dan berbagi dengan masyarakat yang membutuhkan, karena uangnya habis digunakan belanja sebanyak-banyaknya, agar dapat point dari bank tersebut. Jawaban tersebut ternyata sudah disampailan Allah SWT sesuai dalam Al Qur’an surat At Taubah 42:

“lau kana ‘arodlan qoriiban wasafaron qoshidan la tataba’uuka...”
“kalau kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah dan diperoleh dari perjalanan itu dekat pastilah mereka mengikutimu...”

Jadi, Allah SWT menganggap dunia sesuatu yang dekat, dan manusia banyak yang mengikutinya karena dianggap dekat dan mudah. Berbeda dengan orang yang mencari akhirat. Walaupun terasa jauh oleh mereka namun bagi pencari syurga tetaplah jalan itu dianggap mudah bagi yang yakin bahwa janji Allah SWT itu pasti benar.

‘inna Alloha la yuflikhul mii’ad’
sesungguhnya Allah itu tidak mengingkari janjiNya.

Tapi mereka menganggap perjalanan akherat itu sangat jauh dan menyulitkan, sehingga mereka tidak tertarik untuk menyambut tawaran Allah SWT walaupun tawaran itu sangat mudah.

”...wa lakin ba’udat ‘alaihimus syuqqah”tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka


Orang yang telah terbelenggu oleh syathon sangat asing dengan syurga, ampunan dan kasih sayang Allah padanya. Sehingga matanya terbelalak ditawari dunia yang pada dasarnya nilainya sangat sedikit dibandingkan nilai yang ada di akhirat, akhirat layaknya lautan sedang dunia adalah apa yang menempel pada ujung jarimu.

Sedangkan Alloh swt memberitahukan pada kita “man kana yuridu hayatad dunya wa zinataha nuwaffi ilaihim a’malahum fiha wahum fiha la yubkhasun ulaa’ikal ladzina whum fil akhirati illa annaru wa habitha ma shona’u fiiha wa bathilum maa kanuu yakmalun” (QS Hud: 15-16)

Dalam surat Asy-Syuura ayat 20, Allah SWT juga berfirman:

“man kan yuriduu harts al khiraoti najid lahu fi hartsihi wa man kana yuriduu hartsa dunya nu’tihi minha wama lahu fil akhirati min nashiib”

"barang siapa menghendaki keuntungan akhirat akan kami tambah ke untungan itu baginya dan barang siapa menghendaki keuntungan di dunia kami berikan keuntungan sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bagianpun diakhirat".

Sebetulnya Allah SWT memandang kehidupan dunia itu sesuatu yang rendah, permainan yang melalaikan dan tempat bermegah megahan. Terkecuali manusia yang memandang dunia ini adalah sarana buatnya untuk mendekatkan diri pada Allah, tempat ibadah serta tempat menanam kebaikan kepadaNya, maka dunia hanya menyesatkan manusia saja. Sebagaimana surat Al-Hadid ayat 20:

“i’lamuu annama alhayatud dunya laa’ibun wa lahwun wa ziinatun watakakhurun bainakum wa takatsuru fil amwaal wal aulaad kamatsali ghaitsin a’jabal kuffara nabaatuhu tsumma yahiiju faraahu mushfarron tsumma yakuunu khuthoma wa fil akhiiroti adzabun syadiidun wa maghfirotun mina Allohi wa ridlwaanun wa mal hayaatuud dunya illa mata’ul ghurur”

Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan seauatu yang  elalaikan, perhiasan dan bermegah megahan antatara kamu serta berbangga banggaan tentang  anyaknya harta dan anak seperti hujan yang tanam tanamannya mengagumkan para petani,  emudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning, kemudian menjadi hancur.  an di akhirat (nanti) ada adzab yang keras dan ampunan dari Alloh swt serta keridloaannya. Dan  ehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. Maka kita renungkan hadits rosulullah yang sangat dalam makananya

مَ نْ كَانَ تْ الدُّ نيَا هَمَّهْ فَرَّقَْ اللَّّ عَلَ ي هْ أَ مرَهْ وَجَعَلَْ فَ قرَهْ بَ ينَْ عَ ينَ ي هْ وَلَ مْ يَأ ت هْ م نْ الدُّ نيَا إ لَّّْ مَا
كت بَْ لَهْ وَمَ نْ كَانَ تْ ا لْ خرَةْ نيَّتَهْ جَمَعَْ اللَّّ لَهْ أَ مرَهْ وَجَعَلَْ غنَاهْ ف ي قَ لب هْ وَأَتَت هْ الدُّ نيَا وَ هيَْ
رَا غمَةْ
“Siapa yang keinginan terbesarnya adalah dunia, Allah akan cerai beraikan urusannya dan Allah akan  adikan kefakiran itu di pelupuk matanya dan dunia pun tidak akan mendatanginya kecuali sesuai  engan yang ditakdirkan saja untuknya. Tapi siapa yang keinginan terbesarnya adalah kehidupan  khirat, Allah akan kokohkan urusannya dan Allah akan jadikan kekayaan itu di hatinya, serta dunia  un akan mendatanginya dalam keadaan dunia hina di matanya.” (HR. Tirmidzi). Berfikirlah dan bertindaklah untuk akhiratmu, niscaya akan kau peroleh dunia dan akhirat.

Semarang, 6 Juli 2020
Zuber Safawi, S.Hi