Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KH Zuber Safawi : Wahai Manusia Janji Allah Pasti Benar

 KH Zuber Safawi : Wahai Manusia Janji Allah Pasti Benar

Seluruh janji Allah yang ada di dalam Al-Qur’an maupun sunnah pastilah benar, walaupun kebenaran janji Allah tidak selalu langsung ditampakkan di depan mata. Terkadang kebenaran tersebut dapat kita nikmati, atau saat kita masih hidup walaupun jaraknya sudah jauh dari permintaan kita. Atau, kadang janji Allah itu baru hadir setelah kita meninggal dunia. Bahkan, tak menutup kemungkinan janji Allah di hadirkan saat kita sudah di akhirat.

Pemenuhan janji Allah disesuaikan dengan keadaan menurut ILMU ALLAH yang mencakup semua kejadian yang ada di dunia maupun di akhirat. Persoalannya adalah ketika kita meyakini pertolongan Allah pasti terjadi, namun pertolongan tersebut tidak segera turun walaupun kita sudah berjuang dan berdo’a, malah justru kita yang menjadi korban.

Kalau kita mengalami yang demikian hendaklah kita meyakini pula bahwa mengikuti Rasulullah SAW dengan benar, itu juga merupakan ibadah pada Allah SWT, perkara hasil kita serahkan pada Allah. Kadang kita sudah berjuang mati matian ternyata hasilnya di dunia nol, namun kadang kita dibantu oleh Allah melalui tangan orang lain dan kita menikmatinya sebagaimana menggambarkan dalam surat Al Hasyr ayat 2.

“Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung halamannya pada saat pengusiran yang pertama kamu tidak menyangka bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin bentengbenteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari siksaan Allah, Allah mendatangkan siksaan kepada mereka dari arah yang tidak mereka sangka dan Allah menanamkan rasa takut di dalam hati mereka sehingga memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangannya sendiri dan tangan orang-orang Mukmin maka Ambillah kejadian itu untuk menjadi pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pandangan” (Al-Hasyr: 2)

Untuk membangun keyakinan yang seperti itu kita membutuhkan Husnudhon pada apapun yang ditakdirkan Allah pada kita dan alam semesta. Kalau bicara Husnudhon pada Allah, kita harus memiliki keyakinan bahwa Allah pasti benar, dan Allah mampu melakukan itu semua karena sifat Allah yang ‘Alim. Allah menjanjikan akan menolong orang mukmin, membantu orang mukmin, akan diberi rizqi yang banyak, akan memberi ilmu pada  orang mukmin dan akan memberikan kebahagiaan di dunia serta janji Allah tentang surga.

Wahai Manusia sungguh Janji Allah itu benar maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah setan yang pandai menipu memperdayakan kamu tentang Allah [Surat Fathir: 5].

Terdapat ayat yang senada cukup banyak untuk mengingatkan manusia manakala lupa atau sedang sengsara karena sesuatu hal agar manusia memiliki ketenangan dan ketentraman. Kadang kita itu membuat kriteria sendiri sesuai dengan nafsu. Kadang melebar dan kadang menyempit, yang akhirnya kriteria tersebut mengikat diri kita.

Karenanya, ketika kita di ingatkan untuk hidup dengan cara Allah yang mudah dan gampang akhirnya kita menolak. Hidup itu yang pokok ada yang wajib itu yang manusia tidak boleh meninggalkan sama sekali, ada yang haram yang tidak boleh manusia itu melakukannya sama sekali, dan ada yang sunnah untuk menambah kedekatan manusia pada Tuhannya dan ada amalan makruh adalah sesuatu yang hendaknya ditinggalkan. Jangan sampai mengerjakan sunnah seperti mengerjakan yang wajib dan mengerjakan makruh seperti kita meninggalkan yang haram. Itupun masih ada keluwesan dalam mewujudkan amalan tersebut diatas.

 ‘Maka bersabarlah engkau Muhammad sesungguhnya Janji Allah itu benar Meskipun kami Perlihatkan padamu sebagian yang kami sebagian siksa yang kami ancam kan kepada mereka ataupun kami wafatkan kau sebelum ajal menimpa mereka namun kepada kami lah mereka kembali“ (Ghafir 77)

Ayat diatas adalah ayat yang diturunkan kepada Rasulullah SAW yang pada saat itu banyak kaum muslimin yang meninggal dan kaum musyrikin pun banyak yang sudah meninggal juga. Namun Rasul yang mulia menunjukkan ketenangan yang luar biasa karena janji Allah itu pasti benar maka bersabarlah wahai Muhammad.